Teks Ulasan
Anggota :
·
Dyah Nabilah P (05)
·
Shifwa Fawanis (11)
·
Wastucitra Cantika (14)
NEGERI 5 MENARA
Judul :
Negeri 5 Menara
Penulis :
Ahmad Fuadi
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal :432 Halaman
Orientasi
Novel negeri 5 menara adalah novel karya Ahmad
Fuadi yang diterbitkan oleh gramedia tahun 2010. Novel ini termasuk dalam
kategori novel religius yang bertemakan pendidikan. Novel ini menyajikan
tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala kehidupan
santrinya.Secara umum, sang penulis mengisahkan pengalaman hidup enam orang
pemuda yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren terkenal bernama Pesantren
Madani. Keenam tokoh tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari Padang, Atang
yang berasal dari Bandung, Raja dari Medan, Dulmajid yang datang dari daerah
Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan terkahir Baso yang berasal dari sebuah
daerah di Sulawesi Selatan bernama Gowa. Keenam sahabat itu bersama-sama
mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani.
Tafsiran
Pada bab pertama buku ini, menceritakan tentang Alif Fikri
sebagai tokoh utama yang telah berhasil menjadi wartawan di Washington DC.
Cerita berawal ketika ia mendapatkan pesan dari teman lamanya yang bernama
Atang yang telah menjadi orang sukses di Kairo. Ketika mendapatkan pesan
tersebut, Alif teringat akan masa lalunya di Maninjau dan Pesantren Madani
bersama teman temannya. Bab selanjutnya buku ini, sang penulis menceritakan
masa lalu Alif di Maninjau. Alif baru tamat madrasah negeri,sekolah sederajat
SMP yang bernuansa islam. Alif lulus dengan nilai tertinggi di Kabupaten Agam.
Alif berencana akan melanjutkan pendidikannya ke SMA di Bukit Tinggi, tetapi
hal itu ditentang keras oleh amak (ibu) Alif karena amak menyuruh alif melanjutkan
pendidikannya ke madrasah aliyah. Amak beraggapan jika Alif menuntut ilmu dalam
bidang agama, maka Alif bisa menggapai dunia maupun akhirat. Alif sangat kecewa
ketika amak melarangnya untuk melanjutkan ke SMA , Alif mengurung dirinya di
kamar selama tiga hari.
Pada suatu hari, alif
mendapatkan surat dari Pak Etek (paman) yang sedang belajar di Mesir, nama Pak
Etek nya Gindo. Dalam surat itu, pamannya menyarankan Alif untuk melanjutkan
pendidikannya di Pesantren Madani, Jawa Timur. Setelah membaca surat dari
pamannya, Alif langsung membulatkan tekadnya untuk bersekolah di Pondok
Pesantren Madani.Akhirnya, Alif berangkat ke Jawa Timur ditemani oleh Ayah dan
pamannya yang bernama Muncak menggunakan bus. Setelah menempuh tiga hari
perjalanan, akhirnya Alif sampai di Pondok Pesantren Madani. “Man Jadda Wa
Jadda” begitulah si penulis membuat judul bab selanjutnya yang menceritakan
tahap awal Alif dan teman-temannya bertemu. Keenam sahabat ini memiliki sifat
dan karakter yang berbeda .Bab selanjutnya menceritakan tentang kisah menarik
enam sahabat ini. Mereka menamai persahabatan mereka dengan sahibul menara,
dikarenakan tempat berkumpul favorit mereka adalah menara.
Setelah empat tahun di Pondok
Madani, ada satu hal yang membuat Alif kecewa dan sedih ketika dia mendapat
surat dari teman lamanya Randai yang mengabarinya bahwa dia telah diterima di
ITB. Diterima di ITB adalah harapan besar Alif dan Randai. Pada saat itu
pikirannya guyah dan berencana untuk berhenti sekolah di Pondok Madani. Setelah
empat tahun berlalu, Alif diterima disalah satu universitas di Bandung yaitu
Universitas Padjajaran. Alif mengambil jurusan hubungan internasional dan
berhasil menjadi wartawan Tempo. Kemudian, dia mendapat beasiswa ke Washington
DC.
Evaluasi
Kekurangan novel ini adalah
terlalu menggunakan bahasa daerah, sehingga membuat pembaca yang bukan berasal
dari Minangkabau kesulitan untuk mengerti arti kosakatanya. Oleh karena itu,
disetiap kosakata suit, dibawahnya dituliskan arti kosakata tersebut.
Kekurangan dalam novel ini ditutupi oleh kelebihannya. Kelebihan novel ini
dapat menyihir pembaca untuk merasakan suasana pesantren dan apa yang dilakukan
oleh Alif dan kelima sahabatnya. Setelah membaca novel ini, kita akan menyadari
bahwa pondok pesantren tidak hanya memberikan ilmu agama, tetapi juga ilmu
umum. Selain itu, kita akan menghapus anggapan bahwa anak lulusan pondok
palingan hanya akan menjadi pemuka agama.
Rangkuman
Dengan mengesampingkan
kekurangan novel tersebut, novel ini dapat menginspirasi mengenai persahabatan,
keikhlasan, kesungguhan atau kerja keras. Apalagi di Indonesia yang terdiri
dari berbagai daerah dan suku yang berbeda sangat cocok sekali untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan perbedaan. Selain itu, semangat
yang dilandasi oleh keikhlasan, dan kerja keras dalam novel ini dapat
memotivasi generasi muda untuk lebih baik menentukan masa depan yang baik
dengan pendidikannya.
TEKS ULASAN
Ø Pengertian
Teks Ulasan adalah teks yang
dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal
Ø Struktur
ü Orientasi :
berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas
ü Tafsiran :
berisi pandangan sendiri mengenai karya yang diulas
ü Evaluasi :
berisi kekurangan dan kelebihan atau detail suatu karya
yang diulas
ü Rangkuman : berisi ulasan
terakhir dan simpulan karya tersebut
UNSUR KEBAHASAAN
Ø
Kata Sifat
Contoh :
•
Alif sangat kecewa ketika amak
melarangnya
•
Alif kecewa dan sedih
ketika dia mendapat surat
Ø Kata Benda
Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia,binatang,
benda, konsep,dan pengertian.
Contoh :
• Novel ini menyajikan tentang dunia pendidikan khas
pesantren, lengkap dengan segala kehidupan santrinya.
• Selain itu, kita akan
menghapus anggapan bahwa anak lulusan pondok palingan hanya akan
menjadi pemuka agama.
• Setelah membaca surat
dari pamannya, Alif langsung membulatkan tekadnya untuk bersekolah di
Pondok Pesantren Madani.
Ø
Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang
mengandung makna perbuatan , proses, atau keadaan yang bukan sifat
Contoh :
• Secara umum, sang penulis
mengisahkan pengalaman hidup enam orang pemuda yang menempuh
pendidikan di sebuah pesantren terkenal bernama Pesantren Madani.
• Alif sangat kecewa
ketika amak melarangnya untuk melanjutkan ke SMA , Alif mengurung
dirinya di kamar selama tiga hari.
• “Man Jadda Wa Jadda”
begitulah si penulis membuat judul bab selanjutnya yang menceritakan
tahap awal Alif dan teman-temannya bertemu.
Ø
Metafora
Metafora adalah pemakaian kata
atau kelompok kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang
berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contoh :
• Kelebihan novel ini
dapat menyihir pembaca untuk merasakan suasana pesantren dan apa yang
dilakukan oleh Alif dan kelima sahabatnya.(membuat pembaca nya merasakan
suasana tersebut)
Ø
Kalimat Majemuk Setara
Contoh :
• Alif lulus dengan nilai tertinggi di Kabupaten Agam.
• Keenam sahabat ini memiliki sifat dan karakter yang
berbeda .
Ø
Kalimat Majemuk Bertingkat
Contoh :
• Alif berencana akan
melanjutkan pendidikannya ke SMA di Bukit Tinggi
Setelah menempuh tiga hari perjalanan, akhirnya
Alif sampai di Pondok Pesantren Madani.
Ø Kata Rujukan
Contoh :
• Novel ini termasuk
dalam kategori novel religius yang bertemakan pendidikan. (merujuk pada kalimat
novel negeri 5 menara)
• Cerita berawal ketika ia
mendapatkan pesan dari teman lamanya yang bernama Atang yang telah menjadi
orang sukses di Kairo.(merujuk pada kata Alif)
• Mereka menamai
persahabatan mereka dengan sahibul menara, dikarenakan tempat berkumpul favorit
mereka adalah menara.(merujuk pada kata Alif,Atang,Raja,Dulmajid,Said,dan Baso)